Wednesday, July 4, 2012

Makalah Bahasa Indonesia Tentang Bahasa Indonesia Dalam Surat Menyurat


PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT MENYURAT


MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI NILAI TUGAS AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012



                        NAMA            : ARDI KURNIAWAN KUSUMA
                        NIM                : 1131 5107 68




PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA 2012


KATA PENGANTAR

            Pertama – tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan rahmat-Nya saya dapat membuat makalah ini yang digunakan untuk melengkapi nilai tugas akhir semester mata kuliah Bahasa Indonesia Dan juga tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada rekan saya, baik dari keluarga maupun dari teman – teman yang selama ini membantu saya.

            Dalam makalah ini saya selaku penulis ingin memaparkan atau menjelaskan tentang “Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Surat – Menyurat” yang sekiranya dapat menjadi contoh tentang bagaimana membuat surat yang baik dengan penggunaan bahasa yang baik pula. Karena pada jaman atau era seperti sekarang ini telah banyak masyarakat yang melupakan penulisan Bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam surat - menyurat. Sehingga secara langsung hal tersebut menjadi lumrah atau biasa dikalangan masyarakat.

            Oleh karena itu saya mengambil tema “Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Surat – Menyurat” ini dengan harapan makalah ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi semua orang. Saya pun menerima kritik ataupun saran dari Saudara/I yang mungkin dapat membantu saya memperbaiki makalah ini.


                                                                                    Tangerang, 31 Mei 2012





                                                                                    Penyusun


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR …………………………………………................. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………            1
  1. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
  2. Rumusan Masalah …………………………………………………. 2
  3. Tujuan ……………………………………………………………... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………..            3
  1. Hakikat, Jenis, dan Format Surat ………………………………….. 3
  2. Bahasa Surat ………………………………………………………. 8
  3. Surat Resmi ………………………………………………………..  10
  4. Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan ……………………………... 12

BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 19
  1. Kesimpulan ………………………………………………………... 19
  2. Saran ………………………………………………………………. 19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 20


BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang

            Surat adalah sebuah alat atau media komunikasi yang berupa tulisan yang berisi informasi, pesan, pernyataan, atau tanggapan sesuai keinginan penulis surat. Surat merupakan sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi tulis yang paling efesien, efektif, ekonomis, dan praktis dibandingkan dengan komunikasi lisan. Apa yang dikomunikasikan melalui surat akan sampai kepada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya. Peranan surat lebih penting lagi, terutama dalam surat resmi, seperti surat yang dikeluarkan oleh organisasi/lembaga,

            Sebagai contoh, pada saat sebuah perusahaan dagang mengirimkan surat kepada perusahaan lain yang bermaksud untuk menawarkan produk yang dijual oleh perusahaan dagang tersebut. Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa surat dapat berfungsi sebagai alat komunikasi atau penyampai informasi dari perusahaan dagang tersebut kepada perusahaan lain. Surat juga dapat berfungsi sebagai wakil penulis, dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat.

            Namun terkadang kita tidak mengerti bagaimana hakikat, jenis surat, serta bahasa surat yang baik dan benar.  Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai hakikat dan jenis – jenis dari format surat tersebut. Dalam makalah ini, terdapat contoh surat resmi yang dapat dijadikan sebuah acuan dalam pembuatan surat resmi dan juga terdapat tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan sehingga pada saat membuat surat lamaran tersebut tidak lagi mengalami kesulitan.


  1. Rumusan Masalah

  1. Bagaimanakah hakikat dan jenis format surat yang sebenarnya ?
  2. Bagaimanakah penggunaan bahasa indonesia dalam surat ?
  3. Bagaimanakah contoh dari surat resmi ?
  4. Bagaimanakah tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan ?

  1. Tujuan

  1. Untuk mengetahui  hakikat dan jenis format surat yang sebenarnya.
  2. Untuk mengetahui penggunaan bahasa indonesia dalam surat.
  3. Untuk mengetahui contoh dari surat resmi.
  4. Untuk mengetahui tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan.

 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


  1. Hakikat, Jenis, dan Format Surat

  1. Arti Surat
Surat adalah media komunikasi yang berupa tulisan, yang berisi informasi, pesan, pertanyaan, atau tanggapan sesuai dengan keinginan penulis surat.

  1. Jenis Surat
Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan atas beberapa jenis, yakni sebagai berikut :
1.      Surat keluarga ialah surat yang isinya membicarakan masalah keluarga, perkenalan, atau persahabatan. Surat keluarga dapat berupa surat pada orang tua, famili, kepada kenalan, dan sebagainya.
2.      Surat setengah resmi ialah surat yang ditulis oleh seseorang atau perorangan kepada suatu organisasi atau instansi tertentu. Contohnya surat lamaran kerja, surat permohonan izin membangun, surat izin masuk kantor, surat pernyataan bersedia memilih dan dipilih.
3.      Surat sosial ialah surat yang dibuat oleh berbagai lembaga sosial yang ditujukan kepada seseorang, organisasi, atau instansi tertentu. Isi surat sosial selalu bersifat kegiatan sosial yang dikelola oleh lembaga yang bersangkutan.
4.      Surat niaga ialah surat yang ditulis oleh suatu badan perusahaan perdagangan yang isinya membicarakan masalah dagang atau perniagaan. Menurut Soedjito dan Solchan, surat niaga atau dagang ialah surat yang berisi masalah perniagaan atau perdagangan. Surat niaga dibuat oleh suatu perusahaan yang ditujukan kepada semua pihak.
5.      Surat dinas ialah surat yang isinya meliputi masalah dinas yang menyangkut administrasi pemerintah. Menurut Sudarsa, surat dinas atau surat resmi ialah segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Surat dinas hanya dibuat oleh instansi pemerintah dan dapat dikirimkan kepada semua pihak yang berhubungan dengan instansi tersebut.

  1. Fungsi Surat
1)      Surat sebagai alat komunikasi
Surat merupakan salah satu alat komunikasi, yang dijadikan sebagai alat penyampai informasi dari penulis kepada pembaca / penerimanya. Sebagai alat komunikasi, surat tidak hanya bersifat satu arah, melainkan juga dua arah dan ke segala arah. Hal tersebut berarti, surat juga dapat dibalas sebagai timbal balik (feedback) dan surat juga dapat dibuat / ditujukan kepada lebih dari satu orang.

2)      Surat sebagai wakil penulis
Dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat.

3)      Surat sebagai alat untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Berkomunikasi dengan surat berarti tidak bertatap muka atau tidak berhadapan secara langsung. Jadi berkomunikasi dengan surat dapat dilakukan dari jarak jauh. Oleh sebab itu surat juga dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

4)      Surat sebagai bukti tertulis
Surat dapat dijadikan sebagai bukti tertulis untuk berbagai keperluan. Sehingga jika terjadi sesuatu dikemudian hari, surat dapat dijadikan sebagai acuan. Misalnya pada surat – surat perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat juga dapat diabadikan / diarsipkan untuk kepentingan – kepentingan lain dikemudian hari.

  1. Bentuk Surat
1)      Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style)
Surat yang berbentuk lurus penuh ini disusun dengan aturan, yaitu semua bagian yang terdapat dalam surat selain kop surat. Seluruhnya diketik mulai dari margin kiri. Keterangan :
1.      Kop Surat
2.      Perihal dan Nomor Surat
3.      Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4.      Salam Pembuka
5.      Isi Surat
6.      Inti Surat
7.      Salam Penutup
8.      Tanda Tangan dan Nama Terang

2)      Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style)
Surat yang berbentuk setengah lurus disusun dengan aturan, semua bagian surat diketik mulai dari margin kiri yang sama, batas – batas bagian surat diketik dengan menambahkan jarak 5 (Lima) ketukan dan setiap paragraf baru di mulai pada margin yang sama diantara paragraf yang satu dan yang lainnya berjarak satu spasi. Keterangan :
1.      Kop Surat
2.      Perihal dan Nomor Surat
3.      Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4.      Salam Pembuka
5.      Isi Surat
6.      Inti Surat
7.      Salam Penutup
8.      Tanda Tangan dan Nama Terang

3)      Bentuk Lurus (Block Style)
Bentuk lurus pada dasarnya hampir sama dengan bentuk lurus penuh. Bedanya terletak pada pengetikan tanggal surat, nama jabatan, tanda tangan, nama terang dan NIP, salam penutup, semuanya terletak di margin sebelah kanan. Keterangan :
1.      Kop Surat
2.      Perihal dan Nomor Surat
3.      Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4.      Salam Pembuka
5.      Isi Surat
6.      Inti Surat
7.      Salam Penutup
8.      Tanda Tangan dan Nama Terang

4)      Bentuk Lekuk dan Gerigi (Indented Style)
Bentuk Lekuk dan gerigi pada dasarnya tidak terlalu berbeda dengan bentuk setengah lurus. Yang membedakannya hanya pada pengetikan alamat dalam yang setiap barisnya lebih menjorok ke dalam. Keterangan :
1.      Kop Surat
2.      Perihal dan Nomor Surat
3.      Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4.      Salam Pembuka
5.      Isi Surat
6.      Inti Surat
7.      Salam Penutup
8.      Tanda Tangan dan Nama Terang

5)      Bentuk Paragraf Menggantung (Hanging Paragraph)
Bentuk Paragraf menggantung inipun tidak terlalu berbeda dengan bentuk setengah lurus. Karena yang membedakannya hanya dari sistem pengetikan isi surat. Sistem pengetikan tersebut yaitu pada setiap paragraf baris pertama dimulai dari margin kiri. Kemudian pada baris kedua dan selanjutnya, pengetikkan dilakukan menjorok ke dalam. Yang membuat paragraf kelihatan seperti menggantung. Keterangan :
1.      Kop Surat
2.      Perihal dan Nomor Surat
3.      Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4.      Salam Pembuka
5.      Isi Surat
6.      Inti Surat
7.      Salam Penutup
8.      Tanda Tangan dan Nama Terang

6)      Bentuk Resmi Indonesia Lama
Bentuk resmi Indonesia lama yaitu penulisan alamat surat diketik sebelah kanan di bawah tanggal surat. Keterangan :
1.      Kop Surat
2.      Perihal dan Nomor Surat
3.      Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4.      Salam Pembuka
5.      Isi Surat
6.      Inti Surat
7.      Salam Penutup
8.      Tanda Tangan dan Nama Terang

7)      Bentuk Resmi Indonesia Baru
Bentuk resmi Indonesia baru merupakan variasi bentuk setengah lurus dan bentuk resmi Indonesia, bedanya dengan bentuk setengah lurus terletak pada penulisan salam penutup yang berada pada margin kanan yang setara dengan penulisan tembusan. Keterangan :
1.      Kop Surat
2.      Nomor Surat
3.      Tanggal Surat
4.      Lampiran Surat
5.      Perihal
6.      Alamat Dalam
7.      Salam Pembuka
8.      Alenia Pembuka
9.      Alenia Isi
10.  Alenia Penutup
11.  Salam Penutup
12.  Pengirim Surat
13.  Tembusan


  1. Bahasa Surat

1)      Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Surat
Penggunaan kata – kata yang belum dikaji kebenarannya tidak dibenarkan. Penggunaan kata – kata seperti gimana, ngapain, kenapa, entar, kasih, bikin, dan yang semacam itu adalah termasuk kata yang tidak baik. Karena kata – kata yang dianggap baik adalah seperti bagaimana. mengapa, nanti, memberi, membuat.
 
2)      Kata Yang Lazim
Pilihlah kata – kata yang lazim atau memakai istilah dalam bahasa Indonesia. Seperti masukan bukan input, suku cadang bukan spare part, dan peringkat bukan ranking.

3)      Kata Yang Cermat
Kata memohon, meminta, menugasi, memerintahkan, menganjurkan dan menyarankan merupakan kata – kata yang mempunyai arti yang sama. Penulis surat dinas hendaknya dapat memilih kata tersebut dengan tepat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dalam surat.

Penggunaan sapaan Bapak, Ibu, Saudara, dan Ananda hendaknya tepat pula sesuai dengan kedudukan orang yang dikirimi surat tersebut. Apakah penerima surat lebih tinggi pangkat atau kedudukannya, ataukah sederajat dengan pengirim surat.

4)      Ungkapan Idiomatik
Unsur – unsur dalam ungkapan idiomatik sudah tetap dan senyawa. Unsur – ­unsur itu tidak boleh ditambah, dikurangi, atau dipertukarkan. Yang termasuk ungkapan idiomatik antara lain: sesuai dengan, bertemu dengan, terbuat dari, dan luput dari.

5)      Ungkapan Yang Bersinonim
Ungkapan – ungkapan yang bersinonim atau berarti sama sebaiknya tidak digunakan sekaligus. Contoh:
sejak dan dari
adalah dan merupakan
butuh dan perlu

  
  1. Surat Resmi

Surat resmi memiliki bagian – bagian tetap, antara lain :
a.      Kepala Surat
Kepala surat yang ditulis lengkap terdiri atas (a) nama instansi, (b) alamat lengkap, (c) nomor telepon, (d) nomor kotak pos, dan (e) lambang atau logo. Kelima unsur tersebut terdapat pada kepala surat.

b.      Tanggal Penulisan Surat
Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf yang diawali huruf kapital, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum tanggal tidak dicantumkan nama kota, karena nama kota sudah ada pada kepala surat. Setelah tanggal tidak ada tanda baca.

c.       Nomor, Lampiran, dan Perihal Surat
Kata nomor, lampiran, dan perihal ditulis dengan diawali huruf kapital dan diikuti dengan tanda titik dua (:) yang ditulis secara estetik sesuai dengan panjang ketiga kata tersebut.

d.      Alamat Tujuan
Dalam menuliskan alamat surat, terdapat hal – hal yang perlu diperhatikan. Seperti :
1.      Penulisan nama penerima surat harus cermat dan lengkap sesuai dengan kebiasaan si pemilik nama menulis namanya.
2.      Nama diri penerima surat ditulis dengan huruf kapital pada awal setiap unsurnya, tidak menggunakan huruf kapital secara keseluruhan.
3.      Penulisan alamat surat juga harus cermat, lengkap, dan informatif.
4.      Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup ditulis Yth. Dengan huruf awal huruf kapital disertai dengan tanda titik. Penggunaan kata kepada sebelum nama tidak diperlukan karena kepada merupakan kata penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan arah. Alamat pengirim juga tidak perlu memakai kata dari yang menyatakan asal.
5.      Kata Saudara ditulis dengan disingkat, Sdr. sedangkan kata Bapak dan Ibu ditulis lengkap, tanpa disingkat.
6.      Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr. atau Drs. atau memiliki pangkat seperti kolonel atau kapten, kata sapaan Bapak, Ibu, Sdr tidak digunakan.
7.      Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak berhimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan.
8.      Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat. Alamat yang lebih sempit dengan alamat yang lebih luas tingkatannya diantarai dengan tanda koma.
9.      Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai dengan nama jabatannya, atau nama jabatannya saja, dan bukan nama instansinya.

e.       Isi Surat (Tubuh Surat)
Secara garis besar, isi surat dapat dikelompokkan menjadi bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup. Yang penulisannya perlu diperhatikan, terutama dalam penggunaan kata – kata didalamnya. Karena informasi akan lebih mudah untuk diterima, jika penggunaan kata – kata dalam isi surat tersebut mudah untuk dimengerti.

f.       Pengirim Surat (Tanda Tangan, Nama Terang, dan Jabatan)
Penulisan pengirim surat perlu memperhatikan hal – hal berikut :
1.      Nama tidak perlu ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, cukup ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama tiap unsurnya.
2.      Nama tidak perlu diberi tanda kurung, digarisbawahi, dan tidak perlu diakhiri dengan tanda baca.

g.      Tembusan
Ketentuan penulisan tembusan adalah sebagai berikut :
1.      Jika tembusan lebih dari satu, diberikan nomor urut tembusan.
2.      Pihak yang diberi tembusan hendaknya nama jabatan atau nama orang, bukan nama instansi.
3.      Dalam tembusan tidak perlu diberikan Kepada Yth atau Yth.
4.      Dalam tembusan tidak perlu ada ungkapan, untuk laporan, untuk diperhatikan, untuk bahan pertimbangan, atau ungkapan lain yang mengikat.
5.      Dalam tembusan tidak perlu ada ungkapan arsip karena setiap surat resmi pasti ada tembusan.


  1. Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan

1)      Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan
Melamar pekerjaan bukan pekerjaan yang mudah, terutama bagi pelamar pemula. Permasalahan utama dalam proses melamar pekerjaan adalah tidak mempunyainya rasa percaya diri. Rasa tidak percaya diri tersebut dapat berasal dari berbagai sumber seperti kepandaian, penampilan, umur, persaingan, pengalaman dan sebagainya. Hal tersebut harus dapat dihilangkan. Tanamkan dalam pikiran bahwa anda mempunyai kesempatan yang sama dengan pelamar lain.

Permasalahan kedua yang dihadapi pelamar adalah kurang pahamnya proses penerimaan pegawai (recruitment) pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda. Ada yang mengutamakan dari dalam organisasi, ada yang menjaring lewat iklan, dan ada pula yang melalui lembaga – lembaga pendidikan. Tetapi walaupun kebijaksanaan berbeda proses yang dijalankan relatif sama.

Proses dalam penerimaan pegawai (recruitment) bisa dimulai dari analisis kebutuhan tenaga kerja, pencarian sumber tenaga kerja, seleksi administratif, seleksi kemampuan, psikotes, masa percobaan, dan akhirnya calon pekerja diterima. Proses analisis pegawai bukan merupakan permasalahan kita, proses yang harus kita pahami adalah mulai dari sumber mana tenaga kerja dicari sampai pada penerimaan. Dalam makalah ini hanya membahas mengenai sumber tenaga kerja dan seleksi administrasi.

2)      Pemahaman Sumber – sumber Lamaran Pekerjaan
Pemahaman sumber lamaran pekerjaan merupakan hal yang sangat penting dipahami oleh pelamar pekerjaan. Dari sumber lamaran dapat diperhitungkan kemungkinan diterima atau tidaknya lamaran kita.

Walaupun sering kali mendapatkan sesuatu tanpa kita duga sebelumnya, tetapi mengharapkan keberuntungan sebagai dasar mencapai sesuatu bukan merupakan tindakan yang bijaksana. Jangan berharap dari keberuntungan, karena keberuntungan suatu saat akan habis. Upayakan keberhasilan dari perencanaan, bukan dari keberuntungan, tetapi dari perhitungan.

Kita kembali kepada sumber lamaran, secara garis besar sumber lamaran pekerjaan didapat dari :
a.      Sumber lowongan pekerjaan tanpa sumber tertentu
Lowongan tanpa sumber tertentu, mempunyai peluang yang kecil dibandingkan dengan sumber yang lain. Walalupun kecil, tetapi peluang tetap ada, karena itu cara coba – coba layak dijalankan, terutama bila lokasi perusahaan dekat tempat tinggal anda. Bila anda melihat ada perusahaan yang baru buka, cobalah untuk membuat lamaran, siapa tahu perusahaan tersebut membutuhkan tenaga dengan spesifikasi yang anda punya. Seringkali perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan mengambil karyawan dilingkungannya dengan tujuan untuk menjalin hubungan baik dengan lingkungannya dan perhitungan karyawan dekat sehingga kemungkinan terlambat sedikit serta menghemat uang transportasi.

b.      Sumber lowongan dari media tertentu
Sumber lowongan dari media tertentu biasanya berasal dari media massa seperti koran, majalah, radio atau bahkan televisi. Pertimbangan yang harus anda perhitungkan benar apakah spesifikasi yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi yang anda miliki. Perhitungan tersebut perlu agar jangan sampai waktu, biaya, dan tenaga yang kita keluarkan terbuang percuma.

c.       Sumber lowongan dari referensi pihak tertentu
Sumber lowongan dari referensi mempunyai peluang lebih besar daripada sumber yang lain karena sedikit banyak pemberi referensi membantu anda. Peluang yang besar akan terbuang percuma bila anda tidak memanfaatkannya dengan baik. Referensi dapat berasal dari kampus, famili, atau kenalan. Semakin dekat hubungan anda dengan pemberi referensi, semakin besar pula peluang anda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Merupakan hal yang wajar bila pemberi referensi berfikir tentang kemampuan anda karena pemberi referensi sedikit banyak punya ikatan moril dengan pihak yang direferensikan.

3)      Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan
Sebelum kita membahas mengenai pembuatan surat lamaran pekerjaan, harus dipahami terlebih dahulu ciri – ciri  surat lamaran yang baik. Surat lamaran yang baik sekurang – kurangnya mempunyai ciri – ciri :
a.      Mempunyai bentuk yang menarik
Pengertian bentuk di sini adalah penampilan surat lamaran secara keseluruhan, seperti pas foto berwarna, walaupun tidak diminta, tulisan tangan yang rapi, atau hasil ketikan yang bagus. Kekeliruan pembuatan surat lamaran yang sering terjadi adalah pelamar sering beranggapan bahwa surat lamaran harus ditulis tangan dengan tinta hitam dan ditulis diatas kertas folio bergaris. Surat lamaran tidak boleh diketik dengan komputer atau mesin tik. Itu adalah anggapan yang sangat keliru. Tulislah surat lamaran dengan komputer, cetaklah dengan printer yang terbaik yang dapat anda lakukan. Dengan cara itu akan membuat lamaran anda lebih menarik daripada lainnya.

b.      Mempunyai bahasa yang baik
Bahasa yang baik di sini adalah bahasa formal karena lamaran merupakan salah satu surat dinas pribadi. Bila surat lamaran mencantumkan syarat dapat berkomunikasi dengan bahasa asing, Inggris, Mandarin, Jepang, atau lainnya. Jika anda mampu, pergunakan lamaran dalam bahasa tersebut karena itu merupakan kredit point.



c.       Menggambarkan kemampuan pelamar
Disinilah yang seringkali menimbulkan masalah. Sebagai bangsa timur dengan etika yang tinggi, menonjolkan kemampuan diri sering dipandang perbuatan yang tabu. Ketabuan tersebut juga masuk pada waktu melamar pekerjaan. Harap diingat pihak yang dituju dalam lamaran adalah orang – orang bisnis dengan keterbukaan dan tingkat kesibukan yang tinggi. Mereka hanya memandang yang tersurat dan seringkali kurang memperhatikan yang tersirat, karenanya kemukakan kemampuan yang anda miliki tanpa meninggalkan kesan bahwa anda sombong. Ingat anda sedang melamar pekerjaan. Melamar sama saja dengan merayu dalam kehidupan nyata.

d.      Tepat pada sasaran
Yang dimaskud dengan tepat sasaran adalah tepat kepada siapa lamaran ditujukan. Pengertian tepat disini adalah pihak yang dituju. Diutamakan anda mencantumkan nama dan gelar lengkap, nama jabatan, serta nama perusahaan berikut alamatnya. Tetapi, sering kali kita tidak mendapatkan hal itu, untuk alamat dalamnya cukup kita cantumkan Bapak / Ibu Kepala Bagian Personalia, HRD (Human Resource Development), dan sejenisnya.

Sedangkan hal – hal yang harus dicantumkan dalam surat lamaran pekerjaan agar tercapai tujuan pembuatannya adalah :
a.      Menyebutkan sumber lamaran
Sumber lamaran bisa didapat dari media massa, iklan, informasi di kampus, atau referensi.

b.      Identifikasi diri lengkap dari pelamar
Identitas diri dari pelamar meliputi nama, alamat, nomor telepon, handphone, atau alat bantu komunikasi lainnya. Identitas diri dari pelamar harus memudahkan pihak perusahaan menghubungi pelamar.

c.       Posisi yang dikehendaki
Mencantumkan posisi yang dikehendaki akan memudahkan penyortiran bagi bagian personalia. Seringkali perusahaan mensyaratkan penulisan kode tertentu di amplop lamaran. Kode dibuat karena posisi yang ada tidak hanya satu posisi saja. Kode tersebut dicantumkan dengan maksud penyortiran. Hampir dipastikan tidak dituliskannya kode akan membuat lamaran disisihkan, karena bisa saja yang menangani lamaran untuk masing – masing posisi berbeda.

d.      Riwayat pendidikan
Riwayat pendidikan ditulis dari pendidikan yang paling rendah menuju pendidikan tertinggi atau sebaliknya. Cantumkan tahun mulai masuk sampai selesai. Selisih antara tahun menunjukkan berapa lama pelamar menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.

e.       Riwayat pekerjaan
Sama dengan riwayat pendidikan, bila anda pernah bekerja sebelumnya, cantumkan riwayat pekerjaan anda dari terlama sampai terbaru atau sebaliknya. Cantumkan pula alasan mengapa berhenti. Ingat, semakin banyak pengalaman bukan berarti catatan pegawai semakin bagus, bahkan mungkin sebaliknya karena selalu berganti – ganti pekerjaan dalam waktu relatif singkat menunjukkan seorang pelamar bersifat pembosan.

f.       Kemampuan lain yang dimiliki
Kemampuan lain dapat berupa kemampuan olahraga, pengalaman berorganisasi, atau keahlian lain yang dipandang menambah kredit point pelamar. Kemampuan berolahraga memang tidak berhubungan langsung dengan produktivitas kerja. Tetapi seringkali sebuah perusahaan mempunyai klub olahraga tertentu sebagai media promosi perusahaan. Pada perusahaan seperti itu, pencantuman prestasi olahraga dapat menimbulkan nilai positif.

g.      Referensi
Sebelum pelamar menulis seorang pihak atau lembaga sebagai referensi, terdapat beberapa hal yang harus diyakinkan. Kemungkinan isi referensi yang diberikan. Kedua, pengaruh pemberi referensi terhadap pengaruh pengambilan keputusan. Bila keduanya mempunyai nilai positif, baru referensi dilakukan.

BAB III
PENUTUP


  1. Kesimpulan
            Adapun Kesimpulan yang dapat kami tarik pada percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1.      Surat  adalah media komunikasi yang berupa tulisan, yang berisi informasi, pesann, pernyataan, atau tanggapan sesuai dengan keinginan penulis surat.

2.      Surat ada yang tidak resmi dan ada juga yang resmi. Contoh surat resmi yaitu surat dinas sedangkan contoh surat tidak resmi yaitu surat pribadi.

3.      Surat memiliki fungsi sebagai alat komunikasi, wakil penulis, alat untuk menghemat waktu. Tenaga dan biaya, dan sebagai bukti tertulis


  1. Saran
            Adapun saran yang mungkin dapat saya ajukan. Antara lain sebagai berikut :
1.      Diharapkan pada saat menulis surat resmi diperhatikan langkah –langkahnya agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatannya.

2.      Diharapkan agar pada saat menulis surat lamaran kerja juga diperhatikan langkah – langkah dalam pembuatannya.

3.      Diharapkan agar mahasiswa dapat membedakan antara surat resmi dan tidak resmi.


DAFTAR PUSTAKA

Soedjito dan Solchan TW. 1999. Surat-Menyurat Resmi dalam Bahasa Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudarsa, dkk. 1992. Surat Menyurat dalam Bahasa indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nurdin, Ade. 2005. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

http ://www.suratresmi.blogspot.com

http ://www.bahasaindonesia.com





1 comment: