PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT MENYURAT
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI NILAI TUGAS AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012
TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012
NAMA : ARDI KURNIAWAN KUSUMA
NIM :
1131 5107 68
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA 2012
KATA PENGANTAR
Pertama – tama saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan rahmat-Nya saya
dapat membuat makalah ini yang digunakan untuk melengkapi nilai tugas akhir
semester mata kuliah Bahasa Indonesia Dan juga tidak lupa saya ucapkan banyak terima
kasih kepada rekan saya, baik dari keluarga maupun dari teman – teman yang
selama ini membantu saya.
Dalam makalah ini saya selaku
penulis ingin memaparkan atau menjelaskan tentang “Penggunaan Bahasa Indonesia
Dalam Surat – Menyurat” yang sekiranya dapat menjadi contoh tentang bagaimana
membuat surat yang baik dengan penggunaan bahasa yang baik pula. Karena pada
jaman atau era seperti sekarang ini telah banyak masyarakat yang melupakan
penulisan Bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam surat - menyurat.
Sehingga secara langsung hal tersebut menjadi lumrah atau biasa dikalangan
masyarakat.
Oleh karena itu saya mengambil tema “Penggunaan
Bahasa Indonesia Dalam Surat – Menyurat” ini dengan harapan makalah ini dapat
digunakan dan bermanfaat bagi semua orang. Saya pun menerima kritik ataupun
saran dari Saudara/I yang mungkin dapat membantu saya memperbaiki makalah ini.
Tangerang,
31 Mei 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………................. i
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
- Latar Belakang …………………………………………………….. 1
- Rumusan Masalah …………………………………………………. 2
- Tujuan ……………………………………………………………... 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………….. 3
- Hakikat, Jenis, dan Format Surat ………………………………….. 3
- Bahasa Surat ………………………………………………………. 8
- Surat Resmi ……………………………………………………….. 10
- Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan ……………………………... 12
BAB
III PENUTUP ………………………………………………………. 19
- Kesimpulan ………………………………………………………... 19
- Saran ………………………………………………………………. 19
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………….. 20
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Surat
adalah sebuah alat atau media komunikasi yang berupa tulisan yang berisi
informasi, pesan, pernyataan, atau tanggapan sesuai keinginan penulis surat.
Surat merupakan sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai
alat komunikasi tulis yang paling efesien, efektif, ekonomis, dan praktis
dibandingkan dengan komunikasi lisan. Apa yang dikomunikasikan melalui surat
akan sampai kepada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya. Peranan
surat lebih penting lagi, terutama dalam surat resmi, seperti surat yang
dikeluarkan oleh organisasi/lembaga,
Sebagai
contoh, pada saat sebuah perusahaan dagang mengirimkan surat kepada perusahaan
lain yang bermaksud untuk menawarkan produk yang dijual oleh perusahaan dagang
tersebut. Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa surat dapat
berfungsi sebagai alat komunikasi atau penyampai informasi dari perusahaan
dagang tersebut kepada perusahaan lain. Surat juga dapat berfungsi sebagai
wakil penulis, dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan
orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat.
Namun
terkadang kita tidak mengerti bagaimana hakikat, jenis surat, serta bahasa
surat yang baik dan benar. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas
mengenai hakikat dan jenis – jenis dari format surat tersebut. Dalam makalah
ini, terdapat contoh surat resmi yang dapat dijadikan sebuah acuan dalam
pembuatan surat resmi dan juga terdapat tata cara pembuatan surat
lamaran pekerjaan sehingga pada saat membuat surat lamaran tersebut tidak
lagi mengalami kesulitan.
- Rumusan Masalah
- Bagaimanakah hakikat dan jenis format surat yang sebenarnya ?
- Bagaimanakah penggunaan bahasa indonesia dalam surat ?
- Bagaimanakah contoh dari surat resmi ?
- Bagaimanakah tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan ?
- Tujuan
- Untuk mengetahui hakikat dan jenis format surat yang sebenarnya.
- Untuk mengetahui penggunaan bahasa indonesia dalam surat.
- Untuk mengetahui contoh dari surat resmi.
- Untuk mengetahui tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- Hakikat, Jenis, dan Format Surat
- Arti Surat
Surat
adalah media komunikasi yang berupa tulisan, yang berisi informasi, pesan,
pertanyaan, atau tanggapan sesuai dengan keinginan penulis surat.
- Jenis Surat
Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan atas beberapa jenis,
yakni sebagai berikut :
1. Surat keluarga ialah
surat yang isinya membicarakan masalah keluarga, perkenalan, atau persahabatan.
Surat keluarga dapat berupa surat pada orang tua, famili, kepada kenalan, dan
sebagainya.
2. Surat setengah resmi
ialah surat yang ditulis oleh seseorang atau perorangan kepada suatu organisasi
atau instansi tertentu. Contohnya surat lamaran kerja, surat permohonan izin
membangun, surat izin masuk kantor, surat pernyataan bersedia memilih dan
dipilih.
3. Surat sosial ialah surat
yang dibuat oleh berbagai lembaga sosial yang ditujukan kepada seseorang,
organisasi, atau instansi tertentu. Isi surat sosial selalu bersifat kegiatan
sosial yang dikelola oleh lembaga yang bersangkutan.
4. Surat niaga ialah surat
yang ditulis oleh suatu badan perusahaan perdagangan yang isinya membicarakan masalah
dagang atau perniagaan. Menurut Soedjito dan Solchan, surat niaga atau dagang
ialah surat yang berisi masalah perniagaan atau perdagangan. Surat niaga dibuat
oleh suatu perusahaan yang ditujukan kepada semua pihak.
5. Surat dinas ialah surat
yang isinya meliputi masalah dinas yang menyangkut administrasi pemerintah.
Menurut Sudarsa, surat dinas atau surat resmi ialah segala komunikasi tertulis
yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Surat dinas
hanya dibuat oleh instansi pemerintah dan dapat dikirimkan kepada semua pihak
yang berhubungan dengan instansi tersebut.
- Fungsi Surat
1)
Surat
sebagai alat komunikasi
Surat
merupakan salah satu alat komunikasi, yang dijadikan sebagai alat penyampai
informasi dari penulis kepada pembaca / penerimanya. Sebagai alat komunikasi,
surat tidak hanya bersifat satu arah, melainkan juga dua arah dan ke segala
arah. Hal tersebut berarti, surat juga dapat dibalas sebagai timbal balik (feedback) dan surat juga dapat dibuat / ditujukan
kepada lebih dari satu orang.
2)
Surat sebagai wakil penulis
Dalam
hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk
menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat.
3)
Surat
sebagai alat untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Berkomunikasi dengan surat berarti tidak bertatap muka atau tidak berhadapan secara langsung. Jadi berkomunikasi dengan surat dapat dilakukan dari jarak jauh. Oleh sebab itu surat juga dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Berkomunikasi dengan surat berarti tidak bertatap muka atau tidak berhadapan secara langsung. Jadi berkomunikasi dengan surat dapat dilakukan dari jarak jauh. Oleh sebab itu surat juga dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
4)
Surat
sebagai bukti tertulis
Surat
dapat dijadikan sebagai bukti tertulis untuk berbagai keperluan. Sehingga jika
terjadi sesuatu dikemudian hari, surat dapat dijadikan sebagai acuan. Misalnya
pada surat – surat perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat
juga dapat diabadikan / diarsipkan untuk kepentingan – kepentingan lain dikemudian
hari.
- Bentuk Surat
1)
Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style)
Surat
yang berbentuk lurus penuh ini disusun dengan aturan, yaitu semua bagian yang
terdapat dalam surat selain kop surat. Seluruhnya diketik mulai dari margin
kiri. Keterangan :
1. Kop Surat
2. Perihal dan Nomor Surat
3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4. Salam Pembuka
5. Isi Surat
6. Inti Surat
7. Salam Penutup
8. Tanda Tangan dan Nama Terang
2)
Bentuk
Setengah Lurus (Semi Block Style)
Surat
yang berbentuk setengah lurus disusun dengan aturan, semua bagian surat diketik
mulai dari margin kiri yang sama, batas – batas bagian surat diketik dengan
menambahkan jarak 5 (Lima) ketukan dan setiap paragraf baru di mulai pada
margin yang sama diantara paragraf yang satu dan yang lainnya berjarak satu
spasi. Keterangan :
1. Kop Surat
2. Perihal dan Nomor Surat
3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4. Salam Pembuka
5. Isi Surat
6. Inti Surat
7. Salam Penutup
8. Tanda Tangan dan Nama Terang
3)
Bentuk Lurus (Block Style)
Bentuk
lurus pada dasarnya hampir sama dengan bentuk lurus penuh. Bedanya terletak
pada pengetikan tanggal surat, nama jabatan, tanda tangan, nama terang dan NIP,
salam penutup, semuanya terletak di margin sebelah kanan. Keterangan :
1. Kop Surat
2. Perihal dan Nomor Surat
3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4. Salam Pembuka
5. Isi Surat
6. Inti Surat
7. Salam Penutup
8. Tanda Tangan dan Nama Terang
4)
Bentuk
Lekuk dan Gerigi (Indented Style)
Bentuk
Lekuk dan gerigi pada dasarnya tidak terlalu berbeda dengan bentuk setengah
lurus. Yang membedakannya hanya pada pengetikan alamat dalam yang setiap
barisnya lebih menjorok ke dalam. Keterangan :
1. Kop Surat
2. Perihal dan Nomor Surat
3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4. Salam Pembuka
5. Isi Surat
6. Inti Surat
7. Salam Penutup
8. Tanda Tangan dan Nama Terang
5)
Bentuk Paragraf Menggantung (Hanging Paragraph)
Bentuk
Paragraf menggantung inipun tidak terlalu berbeda dengan bentuk setengah lurus.
Karena yang membedakannya hanya dari sistem pengetikan isi surat. Sistem
pengetikan tersebut yaitu pada setiap paragraf baris pertama dimulai dari
margin kiri. Kemudian pada baris kedua dan selanjutnya, pengetikkan dilakukan
menjorok ke dalam. Yang membuat paragraf kelihatan seperti menggantung.
Keterangan :
1. Kop Surat
2. Perihal dan Nomor Surat
3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4. Salam Pembuka
5. Isi Surat
6. Inti Surat
7. Salam Penutup
8. Tanda Tangan dan Nama Terang
6)
Bentuk
Resmi Indonesia Lama
Bentuk
resmi Indonesia lama yaitu penulisan alamat surat diketik sebelah kanan di
bawah tanggal surat. Keterangan :
1. Kop Surat
2. Perihal dan Nomor Surat
3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat
4. Salam Pembuka
5. Isi Surat
6. Inti Surat
7. Salam Penutup
8. Tanda Tangan dan Nama Terang
7)
Bentuk
Resmi Indonesia Baru
Bentuk
resmi Indonesia baru merupakan variasi bentuk setengah lurus dan bentuk resmi
Indonesia, bedanya dengan bentuk setengah lurus terletak pada penulisan salam
penutup yang berada pada margin kanan yang setara dengan penulisan tembusan.
Keterangan :
1. Kop Surat
2. Nomor Surat
3. Tanggal Surat
4. Lampiran Surat
5. Perihal
6. Alamat Dalam
7. Salam Pembuka
8. Alenia Pembuka
9. Alenia Isi
10. Alenia Penutup
11. Salam Penutup
12. Pengirim Surat
13. Tembusan
- Bahasa Surat
1)
Penggunaan
Bahasa Indonesia Dalam Surat
Penggunaan
kata – kata yang belum dikaji kebenarannya tidak dibenarkan. Penggunaan kata – kata
seperti gimana, ngapain, kenapa, entar, kasih, bikin, dan yang semacam itu
adalah termasuk kata yang tidak baik. Karena kata – kata yang dianggap baik
adalah seperti bagaimana. mengapa, nanti, memberi, membuat.
2)
Kata
Yang Lazim
Pilihlah
kata – kata yang lazim atau memakai istilah dalam bahasa Indonesia. Seperti masukan
bukan input, suku cadang bukan spare
part, dan peringkat bukan ranking.
3)
Kata
Yang Cermat
Kata
memohon, meminta, menugasi, memerintahkan, menganjurkan dan menyarankan
merupakan kata – kata yang mempunyai arti yang sama. Penulis surat dinas
hendaknya dapat memilih kata tersebut dengan tepat sesuai dengan pesan yang
ingin disampaikan dalam surat.
Penggunaan
sapaan Bapak, Ibu, Saudara, dan Ananda hendaknya tepat pula
sesuai dengan kedudukan orang yang dikirimi surat tersebut. Apakah penerima surat
lebih tinggi pangkat atau kedudukannya, ataukah sederajat dengan pengirim surat.
4)
Ungkapan
Idiomatik
Unsur
– unsur dalam ungkapan idiomatik sudah tetap dan senyawa. Unsur – unsur itu
tidak boleh ditambah, dikurangi, atau dipertukarkan. Yang termasuk ungkapan
idiomatik antara lain: sesuai dengan,
bertemu dengan, terbuat dari, dan luput dari.
5)
Ungkapan
Yang Bersinonim
Ungkapan
– ungkapan yang bersinonim atau berarti sama sebaiknya tidak digunakan
sekaligus. Contoh:
sejak dan dari
adalah dan merupakan
butuh dan perlu
- Surat Resmi
Surat
resmi memiliki bagian – bagian tetap, antara lain :
a.
Kepala Surat
Kepala
surat yang ditulis lengkap terdiri atas (a) nama instansi, (b) alamat lengkap,
(c) nomor telepon, (d) nomor kotak pos, dan (e) lambang atau logo. Kelima unsur
tersebut terdapat pada kepala surat.
b.
Tanggal Penulisan Surat
Tanggal
surat ditulis lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan
huruf yang diawali huruf kapital, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum
tanggal tidak dicantumkan nama kota, karena nama kota sudah ada pada kepala
surat. Setelah tanggal tidak ada tanda baca.
c.
Nomor, Lampiran, dan Perihal Surat
Kata
nomor, lampiran, dan perihal ditulis dengan diawali huruf
kapital dan diikuti dengan tanda titik dua (:) yang ditulis secara estetik
sesuai dengan panjang ketiga kata tersebut.
d.
Alamat Tujuan
Dalam
menuliskan alamat surat, terdapat hal – hal yang perlu diperhatikan. Seperti :
1. Penulisan nama penerima surat harus
cermat dan lengkap sesuai dengan kebiasaan si pemilik nama menulis namanya.
2. Nama diri penerima surat ditulis
dengan huruf kapital pada awal setiap unsurnya, tidak menggunakan huruf kapital
secara keseluruhan.
3. Penulisan alamat surat juga harus
cermat, lengkap, dan informatif.
4. Untuk menyatakan yang terhormat pada
awal nama penerima surat cukup ditulis Yth. Dengan huruf awal huruf
kapital disertai dengan tanda titik. Penggunaan kata kepada sebelum nama
tidak diperlukan karena kepada merupakan kata penghubung antar bagian
kalimat yang menyatakan arah. Alamat pengirim juga tidak perlu memakai kata dari
yang menyatakan asal.
5. Kata Saudara ditulis dengan
disingkat, Sdr. sedangkan kata Bapak dan Ibu ditulis
lengkap, tanpa disingkat.
6. Jika nama orang yang dituju bergelar
akademik sebelum namanya, seperti Dr. atau Drs. atau memiliki
pangkat seperti kolonel atau kapten, kata sapaan Bapak, Ibu,
Sdr tidak digunakan.
7. Jika yang dituju nama jabatan
seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak berhimpit dengan gelar,
pangkat, atau jabatan.
8. Kata jalan pada alamat surat
tidak disingkat. Alamat yang lebih sempit dengan alamat yang lebih luas
tingkatannya diantarai dengan tanda koma.
9. Nama alamat yang dituju hendaklah
nama orang yang disertai dengan nama jabatannya, atau nama jabatannya saja, dan
bukan nama instansinya.
e.
Isi Surat (Tubuh Surat)
Secara
garis besar, isi surat dapat dikelompokkan menjadi bagian pembuka, bagian isi,
dan bagian penutup. Yang penulisannya perlu diperhatikan, terutama dalam
penggunaan kata – kata didalamnya. Karena informasi akan lebih mudah untuk
diterima, jika penggunaan kata – kata dalam isi surat tersebut mudah untuk
dimengerti.
f.
Pengirim Surat (Tanda Tangan, Nama
Terang, dan Jabatan)
Penulisan
pengirim surat perlu memperhatikan hal – hal berikut :
1. Nama tidak perlu ditulis dengan
huruf kapital seluruhnya, cukup ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama
tiap unsurnya.
2. Nama tidak perlu diberi tanda
kurung, digarisbawahi, dan tidak perlu diakhiri dengan tanda baca.
g.
Tembusan
Ketentuan penulisan tembusan adalah sebagai berikut
:
1. Jika tembusan lebih dari satu,
diberikan nomor urut tembusan.
2. Pihak yang diberi tembusan hendaknya
nama jabatan atau nama orang, bukan nama instansi.
3. Dalam tembusan tidak perlu diberikan
Kepada Yth atau Yth.
4. Dalam tembusan tidak perlu ada
ungkapan, untuk laporan, untuk diperhatikan, untuk bahan pertimbangan,
atau ungkapan lain yang mengikat.
5. Dalam tembusan tidak perlu ada
ungkapan arsip karena setiap surat resmi pasti ada tembusan.
- Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan
1) Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan
Melamar
pekerjaan bukan pekerjaan yang mudah, terutama bagi pelamar pemula.
Permasalahan utama dalam proses melamar pekerjaan adalah tidak mempunyainya
rasa percaya diri. Rasa tidak percaya diri tersebut dapat berasal dari berbagai
sumber seperti kepandaian, penampilan, umur, persaingan, pengalaman dan
sebagainya. Hal tersebut harus dapat dihilangkan. Tanamkan dalam pikiran bahwa anda
mempunyai kesempatan yang sama dengan pelamar lain.
Permasalahan
kedua yang dihadapi pelamar adalah kurang pahamnya proses penerimaan pegawai (recruitment) pada suatu perusahaan.
Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda. Ada yang mengutamakan
dari dalam organisasi, ada yang menjaring lewat iklan, dan ada pula yang
melalui lembaga – lembaga pendidikan. Tetapi walaupun kebijaksanaan berbeda
proses yang dijalankan relatif sama.
Proses
dalam penerimaan pegawai (recruitment)
bisa dimulai dari analisis kebutuhan tenaga kerja, pencarian sumber tenaga kerja,
seleksi administratif, seleksi kemampuan, psikotes, masa percobaan, dan
akhirnya calon pekerja diterima. Proses analisis pegawai bukan merupakan
permasalahan kita, proses yang harus kita pahami adalah mulai dari sumber mana
tenaga kerja dicari sampai pada penerimaan. Dalam makalah ini hanya membahas
mengenai sumber tenaga kerja dan seleksi administrasi.
2)
Pemahaman
Sumber – sumber Lamaran Pekerjaan
Pemahaman
sumber lamaran pekerjaan merupakan hal yang sangat penting dipahami oleh
pelamar pekerjaan. Dari sumber lamaran dapat diperhitungkan kemungkinan
diterima atau tidaknya lamaran kita.
Walaupun
sering kali mendapatkan sesuatu tanpa kita duga sebelumnya, tetapi mengharapkan
keberuntungan sebagai dasar mencapai sesuatu bukan merupakan tindakan yang bijaksana.
Jangan berharap dari keberuntungan, karena keberuntungan suatu saat akan habis.
Upayakan keberhasilan dari perencanaan, bukan dari keberuntungan, tetapi dari
perhitungan.
Kita kembali kepada sumber lamaran, secara garis
besar sumber lamaran pekerjaan didapat dari :
a.
Sumber
lowongan pekerjaan tanpa sumber tertentu
Lowongan
tanpa sumber tertentu, mempunyai peluang yang kecil dibandingkan dengan sumber
yang lain. Walalupun kecil, tetapi peluang tetap ada, karena itu cara coba – coba
layak dijalankan, terutama bila lokasi perusahaan dekat tempat tinggal anda.
Bila anda melihat ada perusahaan yang baru buka, cobalah untuk membuat lamaran,
siapa tahu perusahaan tersebut membutuhkan tenaga dengan spesifikasi yang anda
punya. Seringkali perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan mengambil karyawan
dilingkungannya dengan tujuan untuk menjalin hubungan baik dengan lingkungannya
dan perhitungan karyawan dekat sehingga kemungkinan terlambat sedikit serta
menghemat uang transportasi.
b.
Sumber
lowongan dari media tertentu
Sumber
lowongan dari media tertentu biasanya berasal dari media massa seperti koran,
majalah, radio atau bahkan televisi. Pertimbangan yang harus anda perhitungkan
benar apakah spesifikasi yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi yang anda
miliki. Perhitungan tersebut perlu agar jangan sampai waktu, biaya, dan tenaga
yang kita keluarkan terbuang percuma.
c.
Sumber
lowongan dari referensi pihak tertentu
Sumber
lowongan dari referensi mempunyai peluang lebih besar daripada sumber yang lain
karena sedikit banyak pemberi referensi membantu anda. Peluang yang besar akan
terbuang percuma bila anda tidak memanfaatkannya dengan baik. Referensi dapat
berasal dari kampus, famili, atau kenalan. Semakin dekat hubungan anda dengan
pemberi referensi, semakin besar pula peluang anda untuk mendapatkan pekerjaan
tersebut. Merupakan hal yang wajar bila pemberi referensi berfikir tentang
kemampuan anda karena pemberi referensi sedikit banyak punya ikatan moril
dengan pihak yang direferensikan.
3)
Pembuatan
Surat Lamaran Pekerjaan
Sebelum
kita membahas mengenai pembuatan surat lamaran pekerjaan, harus dipahami
terlebih dahulu ciri – ciri surat
lamaran yang baik. Surat lamaran yang baik sekurang – kurangnya mempunyai ciri –
ciri :
a.
Mempunyai
bentuk yang menarik
Pengertian
bentuk di sini adalah penampilan surat lamaran secara keseluruhan, seperti pas
foto berwarna, walaupun tidak diminta, tulisan tangan yang rapi, atau hasil
ketikan yang bagus. Kekeliruan pembuatan surat lamaran yang sering terjadi
adalah pelamar sering beranggapan bahwa surat lamaran harus ditulis tangan
dengan tinta hitam dan ditulis diatas kertas folio bergaris. Surat lamaran
tidak boleh diketik dengan komputer atau mesin tik. Itu adalah anggapan yang
sangat keliru. Tulislah surat lamaran dengan komputer, cetaklah dengan printer
yang terbaik yang dapat anda lakukan. Dengan cara itu akan membuat lamaran anda
lebih menarik daripada lainnya.
b.
Mempunyai
bahasa yang baik
Bahasa
yang baik di sini adalah bahasa formal karena lamaran merupakan salah satu
surat dinas pribadi. Bila surat lamaran mencantumkan syarat dapat berkomunikasi
dengan bahasa asing, Inggris, Mandarin, Jepang, atau lainnya. Jika anda mampu, pergunakan
lamaran dalam bahasa tersebut karena itu merupakan kredit point.
c.
Menggambarkan
kemampuan pelamar
Disinilah
yang seringkali menimbulkan masalah. Sebagai bangsa timur dengan etika yang
tinggi, menonjolkan kemampuan diri sering dipandang perbuatan yang tabu.
Ketabuan tersebut juga masuk pada waktu melamar pekerjaan. Harap diingat pihak
yang dituju dalam lamaran adalah orang – orang bisnis dengan keterbukaan dan
tingkat kesibukan yang tinggi. Mereka hanya memandang yang tersurat dan
seringkali kurang memperhatikan yang tersirat, karenanya kemukakan kemampuan
yang anda miliki tanpa meninggalkan kesan bahwa anda sombong. Ingat anda sedang
melamar pekerjaan. Melamar sama saja dengan merayu dalam kehidupan nyata.
d.
Tepat
pada sasaran
Yang
dimaskud dengan tepat sasaran adalah tepat kepada siapa lamaran ditujukan.
Pengertian tepat disini adalah pihak yang dituju. Diutamakan anda mencantumkan
nama dan gelar lengkap, nama jabatan, serta nama perusahaan berikut alamatnya.
Tetapi, sering kali kita tidak mendapatkan hal itu, untuk alamat dalamnya cukup
kita cantumkan Bapak / Ibu Kepala Bagian Personalia, HRD (Human Resource Development), dan sejenisnya.
Sedangkan hal – hal yang harus dicantumkan dalam
surat lamaran pekerjaan agar tercapai tujuan pembuatannya adalah :
a.
Menyebutkan
sumber lamaran
Sumber
lamaran bisa didapat dari media massa, iklan, informasi di kampus, atau
referensi.
b.
Identifikasi
diri lengkap dari pelamar
Identitas
diri dari pelamar meliputi nama, alamat, nomor telepon, handphone, atau alat
bantu komunikasi lainnya. Identitas diri dari pelamar harus memudahkan pihak
perusahaan menghubungi pelamar.
c.
Posisi
yang dikehendaki
Mencantumkan
posisi yang dikehendaki akan memudahkan penyortiran bagi bagian personalia.
Seringkali perusahaan mensyaratkan penulisan kode tertentu di amplop lamaran.
Kode dibuat karena posisi yang ada tidak hanya satu posisi saja. Kode tersebut
dicantumkan dengan maksud penyortiran. Hampir dipastikan tidak dituliskannya
kode akan membuat lamaran disisihkan, karena bisa saja yang menangani lamaran
untuk masing – masing posisi berbeda.
d.
Riwayat
pendidikan
Riwayat
pendidikan ditulis dari pendidikan yang paling rendah menuju pendidikan
tertinggi atau sebaliknya. Cantumkan tahun mulai masuk sampai selesai. Selisih
antara tahun menunjukkan berapa lama pelamar menyelesaikan suatu jenjang
pendidikan.
e.
Riwayat
pekerjaan
Sama
dengan riwayat pendidikan, bila anda pernah bekerja sebelumnya, cantumkan
riwayat pekerjaan anda dari terlama sampai terbaru atau sebaliknya. Cantumkan
pula alasan mengapa berhenti. Ingat, semakin banyak pengalaman bukan berarti
catatan pegawai semakin bagus, bahkan mungkin sebaliknya karena selalu berganti
– ganti pekerjaan dalam waktu relatif singkat menunjukkan seorang pelamar
bersifat pembosan.
f.
Kemampuan
lain yang dimiliki
Kemampuan
lain dapat berupa kemampuan olahraga, pengalaman berorganisasi, atau keahlian
lain yang dipandang menambah kredit point pelamar. Kemampuan berolahraga memang
tidak berhubungan langsung dengan produktivitas kerja. Tetapi seringkali sebuah
perusahaan mempunyai klub olahraga tertentu sebagai media promosi perusahaan.
Pada perusahaan seperti itu, pencantuman prestasi olahraga dapat menimbulkan
nilai positif.
g.
Referensi
Sebelum
pelamar menulis seorang pihak atau lembaga sebagai referensi, terdapat beberapa
hal yang harus diyakinkan. Kemungkinan isi referensi yang diberikan. Kedua,
pengaruh pemberi referensi terhadap pengaruh pengambilan keputusan. Bila
keduanya mempunyai nilai positif, baru referensi dilakukan.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang dapat kami
tarik pada percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Surat adalah media komunikasi
yang berupa tulisan, yang berisi informasi, pesann, pernyataan, atau tanggapan
sesuai dengan keinginan penulis surat.
2. Surat ada yang tidak resmi dan ada
juga yang resmi. Contoh surat resmi yaitu surat dinas sedangkan contoh surat
tidak resmi yaitu surat pribadi.
3. Surat memiliki fungsi sebagai alat
komunikasi, wakil penulis, alat untuk menghemat waktu. Tenaga dan biaya, dan
sebagai bukti tertulis
- Saran
Adapun saran yang mungkin dapat saya
ajukan. Antara lain sebagai berikut :
1. Diharapkan pada saat menulis surat
resmi diperhatikan langkah –langkahnya agar tidak terjadi kesalahan dalam
pembuatannya.
2. Diharapkan agar pada saat menulis
surat lamaran kerja juga diperhatikan langkah – langkah dalam pembuatannya.
3. Diharapkan agar mahasiswa dapat
membedakan antara surat resmi dan tidak resmi.
DAFTAR PUSTAKA
Soedjito dan Solchan TW. 1999. Surat-Menyurat
Resmi dalam Bahasa Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudarsa, dkk. 1992. Surat Menyurat dalam
Bahasa indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurdin,
Ade. 2005. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
http
://www.suratresmi.blogspot.com
http
://www.bahasaindonesia.com